Jumaat, 8 Mei 2009

Selamat Berjuang Sahabat..


Ya..Jalan ini memang panjang dan melelahkan dan seolah-olah semua persoalan mendatang tak dapat diselesaikan. Namun bukankah..‘Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya’Ini adalah kerja-kerja peradaban…”



Saya baca panggilan e-mail dari sahabat saya ini, tersentak saya tersedar, alhamdulillah saya masih di jalan ini. Menyenangkan rasa bila melihat masih banyak orang-orang yang peduli dan berjuang di jalan Allah. Rasanya itu sudah lebih dari cukup untuk melenyapkan penatnya diri ini



Oklah itulah panggilan email yang membuatkan saya tertarik untuk berkias pada hari ini...



Assalamualaikum..sudah lama saya tidak menulis bingkisan di blog ini.Semuanya hanyalah cerita-cerita tauladan yang saya update..Namun malam yang indah ini ada coretan yang akan saya sampaikan tentang sahabat yang tak pernah saya lupakan jasa-jasanya.Malam ini adalah malam Pra Graduation..Tak lama lagi kami akan berpisah..Masa untuk kami bersama hanya tinggal 1 bulan sahaja dan selepas itu kami akan bawa haluan masing –masing.MasyaAllah terasa kami semakin menjauh selepas ini..Sebak dan syahdu dan tatkala mengingati kisah persahabatan dan saat-saat perpisahan antara kami..airmata tanpa segan silu mengalir .Hujan renyai-renyai malam ini seolah-olah meratapi dan memahami perasaan dan hati kami..”Ya Allah tabahkan hatiku diatas perpisahan yang bakal berlaku”



Kita tidaklah sekuat yang kita banggakan, tak pernah sehebat prasangka kita sendiri, tak pernah seteguh bayang-bayang idealisme. Tak perlu bicara untuk memuji keteguhan diri, kerana sesungghunya hati ini sudah menolak untuk menerima hal itu. Hanya selonggok manusia kerdil yang begitu angkuh, yang menolak mempunyai sahabat untuk menemaninya walaupun untuk sebatas doa.



Banyak orang yang bicara bahawa sahabat itu adalah orang yang saat kita terbang dia terbang bersama kita dan saat kita jatuh dia jatuh bersama kita. Atau dalam redaksi yang lebih baik saat kita tertawa dia tertawa dan saat kita menangis dia menangis. Tapi menurut saya, sahabat itu orang mengingatkan kita agar kita bersyukur saat kita bahagia dan mengingatkan kita agar bersabar saat kita bersedih. Kalau dua-duanya jatuh, siapa yang akan menolong siapa??



Kita bukanlah malaikat yang jauh dari kemaksiatan. Kita juga bukanlah Rasul yang terpelihara dari dosa. Dan yang pasti kita tidak ingin menjadi syaitan yang mengabdikan dirinya pada neraka. Kita manusia adalah malaikat bersayap satu, dan akan bisa terbang dengan gagah bila bersama. Dalam kebersamaan yang saling mengingatkan antara satu sama lain.



Kita perlu sahabat, kita perlu teman yang sentiasa mengingatkan kita kini dan selamanya. Bukannya tidak boleh berjalan sendiri, namun saat semakin derasnya hujan dan angin yang bertiup, bukankah kehadiran sahabat dapat lebih membantu memegang payung yang nyaris terbawa angin?



saya bingung bagaimana cara mengungkapkannya. serius. ingin saya ceritakan semua. sampai habis tapi tak tersisa. Akan tetapi, sekali lagi, tangan ini tak sanggup menuliskan semuanya. mulut ini tak kuasa menceritakannya. dan semua anggota tubuh ini tak bisa menjelaskan dan menggambarkan. kecuali hati ini yang bisa. tapi siapa yang mengetahui isi hati ini? kecuali saya ,peribadi dan ALLAH SWT. “Ya..jalan ini panjang tapi syurga menunggu kita di penghujungnya..Tetap Semangat…Cayo..”



Ingin saya menuliskan semua tentang sahabat. sahabat yang saya dambakan. ketika bertemu selalu senyuman yang akan saya berikan. seluruh cerita akan saya utarakan. dan semua akan saya berikan. tapi terkadang saya marah padanya. ketika saya tahu dia bukan lagi sahabat yang saya inginkan. karakternya, sifatnya, tingkah lakunya, dan semuanya. tapi saya masih ingin dia sebagai sahabat. Saya hanya mahu dia mengerti apa yang ada dalam hati ini. MasyaAllah saya lupa saya leka..saya kurang sedar bahawa mereka juga adalah seperti saya..Tetapi bila saat perpisahan menghampiri..saya sedar diri saya juga tak pernah sempurna dihadapan mereka..



Wahai sahabat yang mengenali diri ini terutama DTK 6A.Saya pohon kemaafan dari kalian diatas segala kekhilafan yang pernah saya lakukan.Sesungguhnya kalian adalah sahabat yang terbaik buat diri saya.Terima kasih diatas segala jasa –jasa kalian pada diri saya.Saya sememangnya tidak mampu membalas jasa –jasa itu.Namun saya amat menghargainya.Terima kasih sekali lagi





0 ulasan:

Catat Ulasan